Nasabah Meradang! ATM Bank Bengkulu Sering ‘Mampet’, Ada Apa dengan Kas Bank?
REJANG LEBONG – Kesabaran nasabah Bank Bengkulu di Rejang Lebong tampaknya sudah habis di ujung tanduk. Alih-alih mendapatkan layanan perbankan yang lancar, mereka justru disambut kekecewaan mendalam dan antrean mengular bak ular naga saat mencoba menarik dana tunai. Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik bank pelat merah itu kian sering “batuk-batuk” alias macet.
Situasi ini memicu spekulasi panas di kalangan masyarakat: Mungkinkah kas Bank Bengkulu sedang menipis, alias kosong melompong?
Pemandangan ironis terlihat jelas di Kantor Bank Bengkulu Cabang Curup. Nasabah yang tadinya berharap bisa menarik uang secara instan melalui ATM, terpaksa gigit jari. Ketika dikonfirmasi, pihak bank justru meminta nasabah untuk kembali ke metode kuno: membawa buku tabungan dan mengantre berjam-jam di meja teller, hanya untuk menarik dana ratusan ribu rupiah. Sebuah kemunduran layanan yang menyakitkan di era digitalisasi ini.
“Padahal cuma narik uang ratusan ribu, mas. Masak iya harus antre berjam-jam begini? ATM-nya gak bisa dipake,” keluh seorang nasabah yang terlihat lelah mengantre sambil memegang buku tabungannya.
Saat tim media meluncur ke lokasi, tumpukan nasabah yang mengantre dengan buku tabungan di tangan menjadi bukti nyata carut-marutnya layanan tersebut.
Dikonfrontasi awak media, Wakil Kepala Cabang Bank Bengkulu Cabang Curup, Henderson, yang kemudian memanggil Kabag Ops, mencoba meredam situasi dengan dalih “update sistem”.
“Dana sudah kami isi di ATM-ATM, meski belum semua nya bisa ATM yang bisa beroperasi, karena masih diisi,” kilah Kabag Ops.
Namun, penjelasan tersebut justru menuai kritik balik yang lebih tajam dari nasabah. Mereka mempertanyakan profesionalisme manajemen bank.
“Seharusnya pihak Bank Bengkulu, dengan sistem IT bank yang canggih itu, bisa segera tahu jika ada ATM yang kosong atau gangguan. Tidak perlu menunggu kami (nasabah) atau wartawan yang lapor dulu!” cetus nasabah lainnya dengan nada kesal.
Insiden ini bukan sekadar gangguan teknis biasa, melainkan tamparan keras bagi manajemen Bank Bengkulu. Pertanyaan besar kini mengemuka: Seberapa siap Bank Bengkulu menghadapi tuntutan layanan prima jika problem fundamental seperti ketersediaan kas dan keandalan sistem IT masih menjadi momok yang meresahkan nasabah setianya? (Red)






