YOGYAKARTA, Lidiksumsel – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ogan Ilir melanjutkan rangkaian studi tiru mereka di Jakarta dan Yogyakarta.Setelah mengunjungi PWI Pusat di Jakarta, mereka melanjutkan kunjungan ke sekretariat PWI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Jalan Gambiran 45, Yogyakarta.
Ketua PWI Ogan Ilir, Fredi Kurniawan, didampingi oleh para anggota dan Dewan Penasihat (Wanhat) yakni HM. Syarifuddin Basrie, H. Iklim Cahya, Sardinan Delisep, dan Sarono P. Sasmito.Dalam sambutannya, Fredi menyebut bahwa DIY sangat luar biasa dan berkesan bagi siapa pun yang berkunjung.
Tujuan kunjungan PWI Ogan Ilir selain bersilaturahim juga untuk mempelajari program organisasi dan aktivitas pewarta di PWI Yogyakarta.”Kami berharap PWI Ogan Ilir mendapat bimbingan dari PWI DIY,” ucap Fredi saat memberikan sambutan pada Rabu (3/7/2024).
Fredi melanjutkan, PWI Ogan Ilir terus belajar mengenai manajemen organisasi dari berbagai lembaga, institusi, khususnya organisasi wartawan. Ilmu yang didapat dari program studi tiru akan diterapkan di PWI Ogan Ilir yang terus berupaya meningkatkan kompetensi anggotanya.
“PWI Ogan Ilir sangat senang dapat belajar dari PWI DIY. Karena kami dengar di sini juga mengelola KSP (Koperasi Simpan Pinjam), sangat menginspirasi,” ucap Fredi.Pada kesempatan ini, hadir juga Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Ogan Ilir, Ferdian Riza Yudha.
Ferdian mengungkapkan bahwa berkunjung ke PWI DIY dalam rangkaian studi tiru merupakan keputusan tepat.Hal ini terlihat secara empiris, di mana sekretariat PWI DIY terdapat bangunan multifungsi yang dapat digunakan oleh asosiasi, organisasi lain, maupun mahasiswa.
“Sehingga aktivitas di sekretariat PWI DIY ini selalu hidup,” ujar Ferdian.Dirinya juga memuji DIY di mana budaya dan kearifan lokal dapat bersinergi seiring dengan kemajuan teknologi.”Dan PWI DIY pun menerapkan sinergi kearifan lokal dengan perkembangan zaman.
Kreatif, inovatif, ada hal lain yang juga ditonjolkan dalam meningkatkan profesionalitas wartawan,” kata Ferdian.PWI DIY menyambut hangat PWI Ogan Ilir yang disebut memecahkan rekor dengan peserta kunjungan yang sejauh ini terbanyak.
Ketua PWI DIY, H. Hudono, didampingi Sekretaris Swasto Dayanto, pengurus Bidang Media Siber, Agus Sigit, serta para anggota organisasi kewartawanan lainnya.Hudono mengaku sangat takjub dengan sinergi yang terjalin antara Pemkab Ogan Ilir dan PWI Ogan Ilir pada program studi tiru ini.
“Tentunya sinergi antara pemerintah dan PWI harus selalu terjalin baik, seperti yang ditunjukkan di Ogan Ilir,” ucap Hudono.Namun fungsi kontrol sosial pada pemerintah tetap harus dijalankan PWI, dengan mengedepankan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Kritik yang membangun dan disampaikan dengan cara santun diyakini akan meningkatkan sinergitas pemerintah dan insan pers.”Wartawan selain mengkritik, juga memberikan solusi,” pesan Hudono.
Hudono juga mengungkapkan bahwa PWI DIY memiliki Taman Kanak-kanak (TK) yang diresmikan oleh Nyi Hajar Dewantara pada tahun 1963. Selain mengelola organisasi kewartawanan, PWI DIY juga membuka KSP yang di dalamnya ada usaha penjualan tabung gas elpiji 3 kilogram.
KSP ini dikelola oleh para anggota PWI DIY dengan mengedepankan manajemen profesional dan dapat dipertanggungjawabkan.”Kami secara teratur melapor ke Pertamina dan koperasi ini menghasilkan keuntungan yang dibagi rata ke seluruh anggota PWI DIY,” terang Hudono. (Arman)






